Translate:

Stasiun Tua nan-Klasik di Ujung Jakarta


JAKARTA Utara, pesisir Jakarta dimana kapal-kapal industri berlabuh, ternyata memiliki banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah saksi sejarah, Stasiun Tanjung Priok.

Stasiun Tanjung Priok terletak di seberang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Bangunannya antik dengan gaya art deco sehingga tepat bila dijadikan salah satu cagar budaya di Ibu Kota tercinta ini. Klasiknya stasiun tampak kontras di tengah sibuknya suasana Pelabuhan Tanjung Priok.

"Stasiun Tanjung Priok ini sebenarnya dulu pernah ditutup, dan baru dibuka kembali pada 2009," kata Supriatin, Petugas DAOP I Stasiun Tanjung Priok.

Stasiun Tanjung Prikok dibangun pada 1914, ketika Belanda masih berkuasa di Indonesia. Ketika itu, stasiun ini dibangun untuk menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok dengan Batavia yang berada di selatan.

Dulunya, wilayah pelabuhan ini merupakan hutan dan rawa yang berbahaya sehingga dibutuhkan sarana transportasi yang aman. Namun, menjelang abad ke-21, stasiun ini ditutup dan tak lagi beroperasi. Bangunannya dibiarkan begitu saja tanpa dirawat, hingga akhirnya pada 2008 dilakukan renovasi besar-besaran dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009.

"Sekarang, stasiun ini sudah beroperasi lagi, tapi hanya melayani perjalanan Jakarta-Surabaya saja," kata Supriatin. Selain kereta penumpang, ada pula kereta barang yang mengangkut ke Stasiun Pasar Turi Surabaya, menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok dengan Pelabuhan Tanjung Perak.

Pagi itu, pukul 10.00 WIB, suasana stasiun tampak lengang. "Memang, baru ramai itu pagi sekali, atau pukul 15.00 ketika kereta akan berangkat ke Surabaya," jelas Supriatin.

Sebagai bangunan stasiun ini memang tak boleh diubah. "Catnya saja tidak boleh diubah warnanya, jadi ini memang benar-benar asli seperti yang dibangun Belanda ratusan tahun lalu," ujarnya.

Kecantikan bangunan mengundang banyak wisatawan untuk mengunjungi stasiun di ujung Jakarta ini. Selain berwisata, ada pula yang menggunakan stasiun dengan arsitektur cantik dan klasik ini sebagai lokasi foto pre-wedding.

"Setiap bulan pasti ada yang foto pre-wedding di sini. Ada biayanya juga, disesuaikanlah," tutup Supriatin.

Mencintai kebudayaan suatu daerah, berarti harus dimulai dengan mencintai peninggalan sejarahnya. Jakarta sangat ramah terhadap saksi yang membesarkan kotanya, terbukti banyak bangunan cagar budaya yang tetap terjaga dan bisa dinikmati eksotismenya hingga kini. EnjoyJakarta!

Penulis : Yudo Utomo ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Stasiun Tua nan-Klasik di Ujung Jakarta ini dipublish oleh Yudo Utomo pada hari Sunday, December 9, 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 1comments: di postingan Stasiun Tua nan-Klasik di Ujung Jakarta
 

1 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...