Translate:

Konflik Chad-Libya (Part 1)

Konflik Chad-Libya
Chadian soldiers in Toyota pickup truck.jpg
Tentara Chad yang mengendarai mobil pengangkut Toyota
Tanggal19781987
LokasiChad
HasilKekalahan Libya
Pihak yang terlibat
 Libya Chad
 Perancis
Komandan
Muammar al-Gaddafi
Goukouni Oueddei
Hissène Habré
Korban
Sekitar 1000 orangTidak diketahui

Konflik Chad-Libya adalah sebuah konflik militer sporadis di Chad yang terjadi pada tahun 1978 sampai tahun 1987. Konflik ini adalah konflik yang terjadi antara Libya dan Chad, tetapi intervensi Libya dalam permasalahan Chad sudah terjadi sebelum tahun 1978, bahkan sebelum Muammar al-Gaddafi berkuasa pada tahun 1969. Perang ini dimulai sebagai perluasan dari Perang Saudara Chad di Chad utara tahun 1968. Konflik ini ditandai dengan keikutsertaan Libya di Chad pada tahun 1978, 1979, 1980–1981 dan 1983–1987. Gaddafi telah mendukung beberapa faksi yang berpartisipasi dalam perang sipil dan musuh dari Libya menerima bantuan dari pemerintahan Perancis. Hal itu menyebabkan adanya campur tangan militer untuk menyelamatkan pemerintah Chad pada tahun 1978, 1983 dan tahun 1986.

Latar belakang militer dari perang ini digambarkan pada tahun 1978, dengan Libya memberi bantuan pelindung, artileri, angkatan udara dan infantri, dan mengambil bagian terbesar dalam mengamati dan berperang. Latar belakang ini akhirnya berubah pada tahun 1986, saat perang akan berakhir, ketika semua pasukan Chad yang melawan Libya merebut Chad utara dengan persatuan yang tidak pernah dilihat sebelumnya di Chad. Ini menghilangkan kebiasaan infantri pasukan Libya, terutama saat mereka melawan tank, mereka telah menyediakan anti-tank dan anti-misil, namun melemahkan kekuatan senjata api Libya. Yang terjadi selanjutnya adalah Perang Toyota. Pasukan Libya dapat dikalahkan dan dipukul mundur oleh Chad, dan juga mengakhiri konflik ini.

Alasan keikutsertaan Gaddafi dalam konflik di Chad adalah ambisinya atas daerah Jalur Aouzou, bagian terutara Chad yang diklaim sebagai bagian dari Libya berdasarkan sebuah perjanjian yang belum disahkan pada saat periode kolonial. Pada tahun 1972, keinginannya tercapai, dalam evaluasi dari ahli sejarah Mario Azevedo, didirikannya negara bagian klien di bawah Libya, sebuah republik Islam dimodelkan menurut jamahiriya-nya, yang akan membawa hubungan dekat dengan Libya, dan mengambil alih Jalur Aouzou, mengusir kekuasaan Perancis dari daerah itu, dan menggunakan Chad sebagai tempat untuk memperluas kekuasaannya di Afrika Tengah.



Peristiwa-peristiwaPendudukan Jalur Aozou
Keikutsertaan Libya di Chad mulai terlihat pada tahun 1968, selama periode Perang Saudara Chad danpemberontak Muslim FROLINATmelaksanakan perang gerilya terhadap Presiden Chad, François Tombalbaye yang beragama Kristen di daerah utara Chad, yaitu di Prefektur BET. Selalu ada hubungan kuat di daerah perbatasan Chad-Libya, oleh karena itu, Raja Libya, Idris I merasa perlu untuk memberikan bantuan kepada FROLINAT, dan juga untuk mempertahankan hubungan baik dengan Chad dan pelindungnya, Perancis, Idris membatasi bantuannya dengan hanya memberikan tempat perlindungan untuk pemberontak FROLINAT dan bantuan logistik ,dan juga Idris tidak memberi bantuan berupa senjata.

Namun, semua hal ini berubah dengan terjadinya kudeta pada tanggal 1 September 1969 di Libya. Kudeta ini menjatuhkan Idris, sehingga Muammar al-Gaddafi naik tahta. Gaddafi pun mengklaimJalur Aouzou di daerah Chad Utara dengan merujuk kepada perjanjian yang belum disahkan dari tahun 1935 oleh Italia dan Perancis, (kala itu kekuatan kolonial Libya dan Chad persisnya).Pengklaiman ini sudah dinyatakan pada tahun 1954. Idris mencoba untuk menduduki Aouzou, tetapi pasukannya dapat dikalahkan oleh tentara Perancis.

Jalur Aouzou ditandai dengan warna biru pada peta ini.

Meski mula-mula waspada akan FROLINAT, Gaddafi pada tahun 1970 melihat bahwa organisasi ini berguna untuk kebutuhannya dan dengan bantuan negara-negara blok Uni Soviet, terutama Jerman Timur, melatih dan mempersenjatai pasukan perlawanan, dan memberi mereka senjata dan uang. Pada tanggal 27 Agustus 1971, Gaddafi berani untuk melakukan kudeta terhadap Tombalbaye, yang hampir saja berhasil. Kudeta ini dilaksanakan karena kegelisahan Libya, karena pada tanggal 24 Juli, terjadi upaya rekonsiliasi Muslim-Kristen dengan penyerahan separuh kursi kabinet Chad kepada para politikus Muslim. Walaupun ditolak oleh FROLINAT, hal ini dianggap Gaddafi sebagai ancaman atas kekuasaannya di Chad.

Pada hari yang sama, Tombalbaye memutuskan hubungan diplomatik dengan Libya, dan mengundang semua kelompok oposisi Libya untuk pergi ke Chad, dan mulai mengklaim wilayah Fezzan berdasarkan "hak-hak historis". Respon Gaddafi secara resmi mengakui pada 17 Septemberbahwa FROLINAT sebagai satu-satunya Pemerintahan Chad yang sah, dan pada bulan Oktober, menteri luar negeri Chad, Baba Hassan, di PBBmengecam "rencana ekspansi" Libya.

Dengan adanya tekanan Perancis terhadap Libya, dan dengan Hamani Diori, Presiden Niger memainkan peran sebagai pelerai, kedua negara melanjutkan hubungan diplomatik pada tanggal 17 April 1972. Tidak lama kemudian, Tombalbaye memutuskan hubungan diplomatik dengan Israeldan dikatakan telah diterima secara rahasia pada 28 November untuk menyerahkan Jalur Aouzou kepada Libya. Untuk penukaran, Gaddafi memberikan 40 juta pound kepada Presiden Chad dan kedua Negara menandatangani Perjanjian Persahabatan pada bulan Desember. Gaddafi menarik bantuan kepada FROLINAT dan memaksa pemimpinnya, Abba Siddick, untuk memindahkan bentengnya dari Tripoli ke kota Aljir.Relasi baik diterima untuk tahun-tahun selanjutnya, dan relasi baik ini ditandai dengan kunjungan Gaddafi ke ibukota negara Chad, N'Djamenapada Maret 1974, dan pada bulan yang sama, sebuah bank didirikan untuk memberikan kepada Chad dana investasi.

Enam bulan setelah perjanjian pada tahun 1972, pasukan Libya dipindah ke Jalur Aouzou dan sedikit di utara Aouzou, mendirikan sebuah lapangan udara yang dilindungi dengan senjata anti-rudal. Pemerintahan sipil didirikan, dan daerah ini digabung kepada Kufra, dan sekitar ribuan penduduk di daerah Aouzou berubah kewarganegaraan menjadi warna negara Libya. Selain itu, juga dibuat peta negara Libya yang baru dan Jalur Aouzou dimasukan kedalam bagian dari Libya.

Syarat yang pasti atas Libya menduduki Aouzou masih misterius dan diperdebatkan. Keberadaan persetujuan rahasia antara Tombalbaye dan Gaddafi terungkap hanya pada tahun 1988, saat Presiden Libya mempertunjukan salinan dari surat yang berisi tentang pengakuan Tombalbaye atas klaim Libya. Namun, beberapa sarjana seperti Bernard Lanne membantah dan menyatakan bahwa tidak pernah ada persetujuan resmi apapun, dan Tombalbaye menemukan jalan yang sangat berguna untuknya tidak untuk menyebutkan pendudukan bagian daerahnya. Selain itu, Libya tidak dapat menunjukan salinan asli dari persetujuan pada saat kasus Aouzou dibawa pada tahun 1993 ke Mahkamah Internasional.


Meluasnya pemberontakan
Hubungan ini tidak berlangsung lama, karena pada tanggal 13 April 1975, sebuah kudeta terjadi dan menggulingkan Tombalbaye, lalu Jendral Felix Malloum naik tahta. Alasan dari kudeta ini adalah perlawanan atas kebijakan Tombalbaye dalam hal hubungan dengan Libya. Gaddafi merasa kudeta ini adalah ancaman atas kekuasaannya di Chad dan akhirnya ia melanjutkan bantuannya kepada FROLINAT.

Pada bulan April tahun 1976, terjadi usaha pembunuhan Malloum yang didukung oleh Gaddafi, dan pada tahun yang sama tentara Libya mulai melakukan penyerangan di daerah Chad Tengah, dan tentara Libya bekerja sama dengan pasukan FROLINAT.

Kegiatan Libya mulai membangkitkan kekhawatiran dalam faksi terkuat. FROLINAT berpisah dari faksi ini, yaitu CCFAN. Karena isu ketertarikan pendukung Libya, pasukan perlawanan terpecah pada bulan Oktober tahun 1976, dengan minoritas milisi membentuk Dewan Komando Angkatan Bersenjata Utara (FAN), dibentuk oleh orang yang anti Libya, Hissène Habré. Sementara sebagian besar bersedia bersekutu dengan Gaddafi, dipimpin oleh Goukouni Oueddei. Kelompok ini nantinya mengganti namanya menjadi Angkatan Bersenjata Rakyat.

Pada tahun-tahun ini, bantuan Gaddafi tidaklah banyak, hanya secara moril saja dan hanya memberi senjata yang terbatas jumlahnya. Hal ini mulai berubah pada bulan Februari tahun 1977, saat orang Libya memberi pasukan Goukouni ratusan senapan serbu AK-47, lusinan basoka, 81 dan 82mm mortar dan meriam. Karena Angkatan Bersenjata Rakyat dipersenjatai dengan senjata-senjata ini, Angkatan Bersenjata Rakyat mulai menyerang benteng Angkatan Bersenjata Chad (FAT) di Bardai, Zouar di Tibesti dan Ounianga Kebir di Borkou. Goukouni akhirnya memimpin serangan untuk menguasai Tibesti. Bardai telah dikepung sejak 22 Juni 1977 dan menyerah pada tanggal 4 Juli 1977. Zouar sendiri pun dievakuasi oleh Chad dan dikuasai oleh Libya. FAT kehilangan 300 orang, dan beberapa persediaan militer jatuh ke tangan FAT. Ounianga diserang pada tanggal 20 Juni 1977, tetapi diselamatkan oleh kehadiran penasehat militer Perancis disana.

Akibat isu yang mengatakan Jalur Aozou digunakan oleh Libya sebagai markas untuk intervensi lebih dalam di Chad, Malloum membawa kasus pendudukan Aozou ke PBB dan Organisasi Kesatuan Afrika. Malloum juga membutuhkan sekutu baru, oleh karena itu ia bernegosiasi dengan Habré dan menghasikan persetujuan Khartoum pada bulan September. Persetujuan ini dirahasiakan sampai tanggal 22 Januari 1978, saat sebuah Piagam Fundamental ditandatangani, diikuti dengan diikuti dengan dibentuknya Pemerintahan baru pada tanggal 29 Agustus 1978 dengan Habré sebagai Perdana Menteri. Persetujuan Malloum-Habré secara giat dipromosikan oleh Sudan dan Arab Saudi karena keduanya takut bahwa Chad akan dikontrol oleh Gaddafi dan Habré, dengan sifatnya sebagai Muslim yang saleh dan sikap yang anti-kolonialis sebagai satu-satunya kesempatan untuk menggagalkan rencana Gaddafi.


Reaksi Libya

Persetujuan Malloum-Habré dianggap Gaddafi sebagai ancaman serius atas pengaruhnya di Chad, dan reaksi dari Libya adalah peningkatan intervensi Libya di Chad. Untuk pertama kalinya terjadi intervensi aktif pasukan angkatan darat Libya, yaitu Angkatan Bersenjata Rakyat yang dimulai pada tanggal 29 Januari 1978 dengan melakukan serangan Ibrahim Abatcha dan mereka menyerang pos-pos yang dimiliki pemerintah Chad di daerah utara Chad, pos-pos tersebut adalah Faya-Largeau, Fada dan Ounianga Kebir. Serangan-serangan ini berhasil, Goukouni dan orang Libya menguasai seluruh Prefektur BET.

Konfrontasi menentukan antara pasukan Angkatan Bersenjata Rakyat Libya dan Angkatan Bersenjata Chad terjadi di Faya-Largeau, ibukota BET. Kota itu dilindungi oleh 5.000 pasukan, dan kota tersebut jatuh pada tanggal 18 Februari 1978 setelah pertempuran sengit yang dilakukan oleh 2.500 pemberontak, didukung oleh sekitar 4.000 pasukan Libya. Libya tidak berpartisipasi langsung dalam pertempuran, sebuah pola yang akan berulang di masa depan, namun Libya menyediakan pelindungan, artileri dan bantuan udara. Pemberontak juga lebih bersenjata daripada sebelumnya dan mereka menunjukan misil Strela 2.

Goukouni menangkap sekitar 2.500 tawanan dengan keberhasilannya ini, dan hasilnya adalah Pasukan Chad kehilangan sekitar 20% pasukannya, dan terutama pasukan nomad dan penjaga nasional benar-benar menipis karena jatuhnya Fada dan Faya. Goukouni menggunakan kemenangan ini untuk memperkuat posisinya di FROLINAT (selama kongres yang disponsori Libya yang diadakan pada bulan Maret di Faya, faksi utama pemberontak mempersatukan kembali kelompok mereka dan mencalonkan Goukouni sebagai sekretaris jendral FROLINAT).

Reaksi Malloum atas serangan Goukouni-Gaddafi adalah memutuskan hubungan diplomatik dengan Libya pada tanggal 6 Februari 1978 dan melaporkan kepada PBB tentang intervensi Libya dalam hal ini. Isu tentang pendudukan Jalur Aouzou oleh Libya pun muncul lagi, namun, pada tanggal 19 Februari 1978, setelah jatuhnya Faya, Malloum terpaksa menerima gencatan senjata dan menarik tuntutannya. Gencatan senjata dapat tercapai karena Libya telah menghentikan serangan Goukouni, selain itu Chad mendapat tekanan dari Perancis.

Malloum dan Gaddafi kembali membuka hubungan diplomatik pada tanggal 24 Februari 1978 di Sebha di Libya dan sebuah konferensi internasional sedang diadakan. Presiden Niger Seyni Kountché dan Wakil Presiden Sudan hadir sebagai pelerai, dan juga di bawah tekanan dari Perancis, Sudan dan Zaire,Malloum terpaksa menandatangani persetujuan Benghazi pada tanggal27 Maret 1978 dan ia mengakui FROLINAT. Selain itu, persetujuan juga menghasilkan dibentuknya komite gabungan militer Libya—Niger yang bertugas untuk melaksanakan persetujuan itu. Persetujuan ini juga berisi syarat lain untuk Libya yang meminta agar semua kehadiran pasukan Perancis di Chad dihilangkan. Persetujuan prematur ini merupakan strategi Gaddafi untuk memperkuat kekuasaannya di Chad dan Goukouni. Perjanjian ini juga melemahkan kewibawaan Malloum di Chad selatan. Mereka menyatakan hal ini merupakan bukti kelemahan kepemimpinannya.

Pada tanggal 15 April 1978, beberapa hari setelah gencatan senjata, Goukouni meninggalkan Faya dan meninggalkan garnisun berjumlah 800 serdadu disana, lalu pergi menyerbu ibukota Chad,N'Djamena.

Permintaan kembalinya pasukan Perancis ke Chad telah dilakukan tahun 1977, setelah serangan pertama Goukouni. Malloum meminta kembalinya militer Perancis, namun Presiden PerancisValéry Giscard d'Estaing awalnya enggan untuk ikut campur di Chad sebelum adanya pemilihan umum, yang diadakan pada bulan Maret tahun 1978, dan juga Perancis takut jika hubungan diplomatik yang menguntungkan dengan Libya terganggu. Pada akhirnya, kemunduran situasi yang deras di Chad membuat Presiden Perancis pada tanggal 20 Februari 1978 menjalankanOperasi Tacaud. Pada bulan April, Perancis mengirim sekitar 2.500 pasukan di Chad untuk menyelamatkan ibukota dari pemberontak.

Pertempuran yang menentukan terjadi di Ati, sebuah kota yang berlokasi 430 kilometer barat daya dari N’Djamena. Garnisun kota yang berjumlah 1.500 tentara diserang pada tanggal 19 Mei1978 oleh pemberontak FROLINAT, yang dipersenjatai dengan persenjataan modern dan artileri. Garnisun itu diringankan dengan kedatangan bantuan dari pasukan Chad, dan lebih penting lagi, kedatangan Legiun Asing Perancis dan resimen infantri marinir ketiga. Dalam pertempuran yang berlangsung dua hari, FROLINAT dapat dipukul mundur dengan kekalahan yang berat, sebuah kemenangan yang dipertegas pada bulan Juni dengan pertempuran di Djedaa. FROLINAT mengakui kekalahannya dan mundur ke utara setelah kehilangan 2.000 orang dan meninggalkan persenjataan modern yang mereka bawa. Kunci dalam pertempuran ini adalah keunggulan angkatan udara Perancis karena pilot-pilot Angkatan Udara Libya menolak untuk melawan pesawat-pesawat Perancis.

Kesulitan Libya

Hanya beberapa bulan setelah serangan yang gagal terhadap N’Djamena, pertikaian dalam FROLINAT menghancurkan kesatuan FROLINAT serta melemahkan kekuasaan Libya di Chad. Pada malam 27 Agustus 1978, Ahmat Acyl, pemimpin Pasukan Volcan menyerang Faya-Largeau dengan bantuan pasukan Libya dan terdapat sebuah usaha yang dilakukan oleh Gaddafi untuk menyingkirkan Goukouni dari kepemimpinan FROLINAT, dan menggantinya dengan Acyl. Goukoni bereaksi dengan mengeluarkan semua kehadiran penasehat militer Libya di Chad dan mulai mencari kompromi dengan Perancis.

Alasan dari perselisihan antara Gaddafi dan Goukouni adalah permasalahan etnis dan politik. FROLINAT terbagi di antara orang Arab, seperti Acyl, dan orang Toubou, seperti Goukouni dan Habré. Perbedaan etnis ini juga menggambarkan sikap yang berbeda ke arah Gaddafi dan buku hijaunya. Dalam fakta-fakta, Goukouni dan pengikutnya telah menunjukkan bahwa mereka malas untuk mengikuti permintaan Gaddafi untuk membuat buku hijau menjadi peraturan resmi FROLINAT, dan pertama telah mencoba untuk mengambil waktu, meninggalkan pertanyaan untuk menyelesaikan reunifikasi dari pergerakan. Ketika unifikasi selesai, dan Gaddafi menekan kembali untuk mengadopsi buku hijau, pertikaian di dewan revolusi menjadi nyata, dengan banyak menyatakan kesetiaan mereka kepada program partai pergerakan tahun 1966 ketika Ibrahim Abatcha menjadi sekretaris jendral pertama, ketika yang lain, di antara Acyl, secara penuh menganut ide Kolonel.

Di N'Djamena, kehadiran dua angkatan bersenjata yang sebaya, FAN Perdana Menteri dan FAT Presiden Malloum, mempersiapkan panggung pertempuran N'Djamena yang bertujuan untuk membawa tentang kerutuhan negara dan kenaikan golongan atas utara ke kekuasaan. Insiden kecil meningkat pada tanggal 12 Februari 1979 menjadi pertempuran besar antara pasukan Habré dan Malloum, dan pertempuran diperhebat pada tanggal 19 Februari 1979 ketika tentara Goukouni memasuki ibukota untuk bertempur bersama Habré melawan FAT. Diperkirakan pada tanggal 16 Maret 1979, ketika konferensi perdamaian internasional pertama dilakukan, 2.000 - 5.000 orang terbunuh dan 60.000 - 70.000 terpaksa mengungsi dari ibukota, dan dengan hebat mengurangi tentara Chad meninggalkan ibukota yang dikuasai pemberontak dan mereorganisasi ke selatan di bawah kepemimpinan Wadel Abdelkader Kamougué. Selama pertempuran, garnisun Perancis berdiri dengan pasif, dan juga menolong Habré dalam beberapa keadaan, ketika mereka meminta angkatan udara Chad untuk menghentikan pengebomannya.

Konferensi perdamaian internasional diadakan di Kano di Nigeria. Malloum berpartisipasi untuk tentara Chad, Habré untuk FAN dan Goukouni untuk Angkatan Bersenjata Rakyat. Persetujuan Kano ditandatangani pada tanggal 16 Maret 1979 oleh semua yang hadir, dan Malloum berhenti, diganti oleh dewan negara di bawah kepemimpinan Goukouni. Hal ini adalah hasil dari tekanan Perancis dan Nigeria atas Goukouni dan Habré untuk berbagi kekuasaan. Perancis melihat bagian ini sebagai strategi mereka untuk memotong semua hubungan antara Goukouni dan Gaddafi. Beberapa minggu kemudian, faksi yang sama membentuk Pemerintahan Transisi Persatuan Nasional (GUNT), disimpan bersama untuk sebuah rencana untuk melihat Libya keluar dari Chad.

Walaupun menandatangani persetujuan Kano, Libya menjadi marah karena GUNT tidak memasukan pemimpin dari pasukan Volcan adan tidak mengakui klaim Libya atas Jalur Aouzou. Telah dilakukan sejak tanggal 13 April 1979 telah ada beberapa akitivitas militer Libya yang sedikit di Chad utara, dan dukungan disediakan untuk pergerakan di selatan, tetapi respon utama datang hanya setelah tanggal 25 Juni 1979, ketika sebuah ultimatum untuk formasi pemerintahan yang baru. Pada tanggal 26 Juni 1979, 2.500 tentara Libya menyerang Chad diarahkan ke Faya-Largeau, pasukan ini pertama kali dihalangi oleh milisi Goukouni, dan lalu terpaksa mundur, terutama karena pengintaian pesawat dan pengebom Perancis (pemerintah Chad telah melakukannya, setelah serangan dilakukan, Chad meminta bantuan Perancis). Pada bulan yang sama, faksi ditiadakan oleh GUNT di Chad utara dengan militer Libya mendukung pemerintahan oposisi, Front untuk Aksi Gabungan Sementara (FACP).

Karena pertempuran dengan Libya, sebuah pembebanan oleh Nigeria untuk melakukan boikot ekonomi dan tekanan internasional dibawa dalam sebah konferensi perdamaian internasional diLagos pada bulan Agustus. Sebelas faksi yang ada di Chad berpartisipasi dalam konferensi ini. Persetujuan Lagos ditandatangani pada tanggal 21 Agustus 1979. GUNT yang baru dibentuk dan terbuka untuk semua faksi. Tentara Perancis meninggalkan Chad, dan digantikan dengan pasukan perdamaian multinasional Afrika. GUNT baru dimulai pada bulan November, dengan Presidennya adalah Goukouni, wakil Presidennya adakah Kamougué, menteri pertahanannya adalah Habré dan Acyl sebagai menteri luar negeri. Walaupun terdapat kehadiran Habré, komposisi baru GUNT telah memiliki orang pro-Libya yang cukup untuk memuaskan Gaddafi.




Besok akan dilanjutkan dengan "Intervensi Libya" sampai "Operasi Manta"

**Bagi yang mau mendiskusikan tentang "Konflik Chad - Libya" silahkan tinggalkan komentar dibawah
 

Iklan Anti-rokok Yang Keren !!! #1
















 

Misteri Leonardo da Vinci Akan Tetap Tersembunyi



Usaha kontroversial dalam menemukan karya pamungkas Leonardo da Vinci di balik sebuah fresco di Florence telah berakhir tanpa membongkar misteri yang ada.

Misteri tersebut adalah mengenai lukisan yang dikenal sebagai "The Battle of Anghiari atau "Fight for the Standard". Lukisan tersebut diminta agar dilukiskan di balai pertemuan Palazzo Vecchio untuk mengenang kemenangan militer Florence pada 1440.

Catatan yang ada menunjukkan bahwa Lonardo mulai menggarap lukisan dinding itu pada 1505, tapi meninggalkannya sebelum selesai. Alasannya adalah kendala yang ditemui pada teknik eksperimental yang digunakan Leonardo untuk melukisnya.

Beberapa dekade kemudian, balai kota itu diperluas serta direnovasi. Pada 1563, seniman Italia Giorgio Vasari melukis sebuah mural pada dinding baru di tempat tersebut. Dalam renovasi itu, mural legendaris karya Leonardo hilang. Saat ini, karya tersebut hanya diketahui dari sketsa-sketsa persiapan Leonardo. Demikian dilansir NBC News, Jumat (28/9/2012).

Kemudian pada 1975, seorang profesor teknik sekaligus ahli analisa seni kelahiran Italia di University of California, Maurizio Seracini pulang ke kampung halamannya di Florence. Dia mulai memelajari mural buatan Vasari dan menyadari seorang prajurit di lukisan itu memegang bendera bertuliskan "Cerca Trova", artinya "carilah dan Anda akan menemukan." Inilah yang diduga sebagai petunjuk ke karya pamungkas Leonardo.

Spekulasinya adalah lukisan Leonardo berada di balik dinding tempat mural Vasari. Seracini mengumpulkan para ahli, teknologi dan dukungan finansial untuk mengintip ke dinding belakang mural Vasari.

Hasil awal penelitian yang didukung National Geographic Society dan Walikota Florence, Matteo Renzi itu begitu menjanjikan. Mereka menemukan jejak pigmen yang ekslusif digunakan oleh Leonardo.

Namun, para pejabat Italia semakin gelisah dengan gangguan terhadap mural Vasari. Beberapa ahli mempertanyakan apakah telah ada cukup bukti untuk melanjutkan langkah pencarian Seracini. "Vasari tidak akan pernah menututupi karya seorang seniman yang sangat dikaguminya dengan harapan suatu hari akan ada orang yang mencari serta menemukannya," ujar sejarahwan seni di University Federico II, Tomaso Montanari.

"Anda bisa mengharapkan hipotesa seperti itu dari Dan Brown, tapi jelas tidak dari seorang sejarahwan seni," imbuhnya.

Akhirnya, pejabat kebudayaan setempat memutuskan para ilmuwan boleh mengebor satu lubang lagi untuk melakukan pengujian endoskopik. Tapi mereka dilarang melakukan pengeboran lain setelahnya. Ini berarti tidak bisa dilakukan pengujian yang lebih rumit.

Kini Discovery News melaporkan bahwa petugas museum Frolence telah memberi lampu hijau untuk menutup enam lubang yang digunakan dalam penelitian tersebut, sekaligus memindahkan skafolding yang dipakai mereka. 
 

Indonesia Merupakan Negara Kaya !!

Contoh kekayaan Indonesia




Bukti-bukti kekayaan Indonesia....

1. Pemborosan Anggaran di Istana & DPR by @TrioMacan2000
Pagi ini saya akan coba kultwitkan apa saja fasilitas yang diperoleh oleh Presiden dan wakil Presiden RI agar rakyat tahu yang sebenarnya, Info ini penting karena SBY selalu teriak2 kepada rakyat utk berhemat..berhemat..dan berhemat...

Sejak tahun 2006 biaya utk kegiatan presiden tdk pernah kurang dari Rp. 1 triliun per tahun dan terus meningkat. Di luar gaji dan fasilitas, Presiden dan wakil presiden RI sesuai UU mendapatkan gaji dan fasilitas yg terpisah penganggarannya. Anggarannya masing2. Tidak jadi satu, Selain diberi gaji dan fasilitas, negara juga menanggung semua biaya aktivitas presiden dan rumah tangga kepresidenan

Negara menanggung semua biaya kendaraan dan biaya pegawai2 yang dipekerjakan di rumah tangga kepresidenan serta semua aktivitasnya, Negara juga menanggung semua biaya kesehatan sampai biaya kematian presiden dan pegawai2 rumah tangga kepresidennya, Negara juga menanggung semua biaya aktivitas istri dan keluarga presiden.

Presiden jg berhak atas uang kehormatan dan penghargaan setelah pensiun atau berhenti dari jabatannya. Jk meninggal, jandanya sbg ahli waris, Negara juga menanggung semua biaya perangkat kerja dan semua staf yang dibutuhkan presiden dalam menjalankan tugasnya.

Semua yang urusan terkait kepentingan kepresidenan dan rumah tangganya diurus oleh seorang pejabat Kepala Rumah Tangga Kepresidenan. Kepala Rumah Tangga Kepresidenan dibantu para deputi2 setara eselon I dan staf2 lainnya sesuai dengan organisasi KRT Presiden RI

Jika Presiden kunjungan ke luar negeri, maka semua anggota rombongan termasuk pengawal dan undangan ( para pengusaha dll) ditanggung negara, Negara menanggung semua biaya Rombongan presiden selama berada di luar negeri. Termasuk akomodasi dan uang saku

SBY dikenal sangat boros dalam setiap kegiatannya atau kunjungan baik di daerah atau luar negeri, Hal ini disebabkan karena SBY selalu percaya angka tertentu atau jumlah tertentu yg harus dipenuhi dalam setiap akitivitasnya : 49, 99 dst, Jumlah rombongan SBY tidak boleh tidak sesuai dgn angka mistis yg 
dipercayai oleh SBY. Termasuk jumlah rombongan ketika pulang pergi kerja, Pulang pergi kerja ini maksudnya dari Cikeas ke Istana atau sebaliknya. Jumlah total rombongan harus pas. Ga boleh lebih atau kurang, Jumlah rombongan yg harus pas tersebut dipenuhi oleh : paspampres, ajudan, supir, dokter, perawat, dst.

Gaji Presiden RI sendiri hanya Rp. 62.5 juta dan wapres Rp. 42.5 juta per bulan. Jauh lebih kecil dari Gub BI yang Rp. 265 juta per bulan, Di samping gaji, presiden juga mendapatkan dana taktis Rp. 2 milyar per bulan dan wapres 1 milyar per bulan.

Presiden dan wapres juga mempunyai anggaran khusus dan operasional utk memberikan paket bantuan2 sosial ke masyarakat yg ditanggung negara, Anggaran biaya untuk sekretaris pribadi presiden RI saja Rp. 999.5 juta per tahun. Juru bicara Rp. 735 juta, hub Internasional 1.6 milyar, Biaya humas presiden 7.1 M, biaya komunikasi politik 1.3 M, biaya bid hukum dan ham 1.7 dan biaya komunikasi sosial presiden 6.9 M per tahun, Biaya staf presiden bid pangan 1.3 M, bid iklim 1.1 M, bid dokumentasi 1.3 M, bid sosial 1.4 M dan bid otoda 1.6 M, bid Iklim 1.1 M. 

Sedangkan anggaran sekretariat negara RI untuk tahun 2012 adalah Rp. 2,518 triliun. Itupun katanya sdh dipotong 88 milyar pemghematan, Disamping anggaran sekretariat negara yg Rp. 2,518 triliun itu ada lagi biaya sekretariat kabinet sebesar Rp. 210 milyar yg terpisah. Jadi total biaya setneg, setkab dan kepresidenan RI itu sekitar 4 triliun per tahun.

Semua biaya itu seperti biaya gaji dan belanja pegawai bersumber dari pajak yang dibayar rakyat indonesia.

Tidak mau kalah dengan Presiden, DPR juga susun biaya DPR sendiri yg jumlahnya hampir Rp. 3 T (Rp. 2,943 triliun) hehehe,

Dari 2.9 triliun itu 77% nya dihambur2kan DPR utk belanja barang termasuk 110 M utk mark up biaya renovasi rumah DPR dan gedung DPR, Selain DPR hambur2kan uang rakyat utk ruang banggar yg dimark up gila2an itu, ada banyak lagi uang rakyat yg dibuang oleh DPR :
  • Biaya renovasi gedung DPR sebesar Rp. 500 milyar. Ini anggaran
    pengganti rencana bangun gedung baru yg ditolak rakyat tahun lalu
  • Anggaran beli mesin fotocopy senilai Rp. 4 milyar
  • Biaya anggaran bangun lapangan futsal 2 milyar
  • Biaya makanan RUSA 600 juta
  • Biaya Gedung Parkir Istana Rp 10,581 Miliar
Selanjutnya BURT DPR thn 2012 juga buat billboard selamat datang Sebesar Rp. 4.8 milyar dan biaya renovasi lapangan parkir 3 milyar, Apakah cukup? 

Tidak. DPR juga anggarkan biaya renovasi toilet 2 milyar dan parfum 1.6 milyar....asyiik hehehe... Yang luar biasa adalah biaya reses DPR yg Rp. 559 milyar dan biaya kunker yang Rp. 251 milyar. Enak dengarnya ya...yaar..yar..yar hehe

Kesimpulannya DPR dan Presiden kita boros. Tapi teriak2 kepada rakyat utk berhemat. Rakyat harus hemat agar cukup biaya utk mereka foya2 ?

Total anggaran utk perjalanan dinas di APBN saja : 18 triliun ! Urutannya : 1. Diknas, 2. Presiden dan 3. DPR, Jika mau menghemat, DPR dan Presiden ga usah keluar negeri. Itu saja sdh hemat hampir 800 milyar per tahun. Karena negara2 luar lebih kaya dibandingkan RI, biar mereka saja yg 
datang ke RI sbg tamu. Kita sbg tuan rumah. Biaya minim heheh...


2. Anggaran Rapat SBY Rp30,1 MILIAR

Metrotvnews.com, Jakarta: Kabar menyentak itu datang dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra). Lembaga swadaya masyarakat ini merilis, anggaran rapat buat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencapai Rp30,2 miliar. Luar biasa!

Fitra merinci, untuk Sidang Paripurna Rp3,3 miliar. Sidang kabinet terbatas Rp1,1 miliar. Rapat kerja terbatas Rp3,1 miliar. Rapat kerja pemerintah Rp5,3 miliar. Sisanya di poskan untuk kegiatan lain.

Menurut Fitra, sumber dana buat semua rapat itu diambil dari pajak. Padahal, kata lembaga itu, pajak yang dikeluarkan rakyat sebesar Rp2,4 miliar per bulan bisa untuk kesejahteraan rakyat.

Celakanya, menurut Koordinator Advokasi dan Investigasi Fitra Ucok Sky Khadafi, alokasi "gila-gilaan" itu bukan yang pertama. Tapi memang baru kali ini masyarakat tahu.

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menjelaskan, teknis soal anggaran dibuat Sekretaris Negara. Istana membantah anggaran rapat presiden mencapai Rp30,2 miliar.

Deputi Seskab, Djatmiko mengatakan anggaran rapat presiden sudah di review dan dana yang dikeluarkan tidak sebanyak itu. “Setelah kita review tak segitu. Revisi sekitaran Rp20 miliar,” kata dia.

Djatmiko menerangkan, anggaran itu dipakai untuk berbagai macam kegiatan. Contohnya anggaran kedeputian persidangan, operasional kedeputian, hingga kegiatan kedeputian persidangan, menyiapkan bahan sampai memantau kedeputian.

“Satu kali sidang Rp20 juta itu untuk sidang kabinet paripurna,” terang dia.(Wtr1)


3. Biaya Rumah Dinas
JAKARTA--MICOM: Sekretariat Jenderal DPR kembali diduga melakukan pemborosan alokasi anggaran. Kali ini, anggaran untuk pemeliharaan rumah jabatan anggota (RJA) DPR dalam daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) Setjen DPR Tahun 2012 sebesar Rp101,1 miliar. Ini merupakan rilis terbaru yang dikeluarkan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra).

"Alokasi anggaran untuk Pemeliharaan Rumah Jabatan Anggota Dan Wisma Peristirahatan DPR RI untuk 2011 sebesar Rp50.3 miliar (50.350.972.000), dan untuk anggaran 2012 sebesar Rp98 miliar (98.023.096.000)," kata Koordinator investigasi dan advokasi Fitra Uchok Sky Khadafi, dalam siaran pers, Selasa (10/4).

Uchok menambahkan alokasi anggaran pemeliharaan rumah jabatan anggota dan wisma peristirahatan DPR pada 2012 sebesar Rp98 miliar dipergunakan untuk registrasi kegiatan sebesar Rp2,9 miliar. Alokasi anggaran untuk registrasi dinilai sangat tidak masuk akal.

"Alokasi anggaran sebesar Rp98 miliar dipergunakan juga untuk pembayaran restribusi listrik, telepon, gas, dan air Kompleks RJA DPR Ulujami, RJA kalibata, dan rumah jabatan pimpinan sebesar Rp3,2 miliar. Alokasi anggaran Rp98 miliar dipergunakan untuk pembangunan rumah negara sebesar Rp85 miliar. Dan, pembangunan rumah negara ini tidak ada penjelasan dari DIPA Setjen," ujarnya.

Selain alokasi anggaran pemeliharaan RJA dan wisma peristirahatan DPR sebesar Rp98 miliar, ada juga anggaran tambahan terpisah untuk program pemeliharaan Ketertiban umum gedung, kantor, RJA, dan wisma DPR sebesar Rp3,1 miliar yang digunakan untuk pembayaran honor pada tenaga honorer pamdal sebanyak 53 orang yang belum diangkat menjadi PNS sesuai Standar.

"Alokasi total anggaran untuk pemeliharaan RJA dan wisma peristirahatan DPR sebesar Rp98 miliar ditambah Rp3,1 miliar menjadi Rp101,1 miliar. Dengan demikian, terlalu besarnya alokasi anggaran pemeliharaan RJA dan wisma peristirahatan DPR adalah akan berakibat akan adanya penaikan harga BBM, lantaran ini merupakan realitas nyata penjebolan APBN yang disadari anggota dewan," tandasnya. (*/OL-10


SIKAP DPR memang aneh-aneh. Sebelumnya mereka berbusa-busa berargumentasi untuk meloloskan proyek renovasi 495 rumah jabatan DPR di Kalibata, Jakarta Selatan, itu. Namun, setelah selesai dibangun, rumah tersebut malah tidak dihuni.

Padahal, proyek renovasi rumah jabatan itu menelan biaya Rp436 miliar. Pada 2012, DPR juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp14 miliar untuk biaya pemeliharaan dan perawatan rumah-rumah itu.

Kepala Bagian Perumahan dan Wisma DPR Dimyati di Jakarta kemarin mengatakan pihaknya telah menyerahkan seluruh kunci rumah jabatan DPR di Kalibata kepada setiap anggota dewan.

"Yang penting kami sudah bekerja untuk memenuhi hak anggota DPR. Masalah mereka pakai atau tidak bukan tanggung jawab kami," jelasnya.

Dia membenarkan sebagian anggota DPR tidak memakai rumah tersebut, tapi dipakai oleh asisten pribadi mereka atau hanya penjaga. Itu untuk memastikan agar tidak kosong. Biasanya anggota dewan menggunakan rumah jabatan saat akhir pekan atau untuk menyambut tamu konstituen.

Untuk biaya pemeliharaan dan perawatan kompleks perumahan, kas negara mengalokasikan sebesar Rp14 miliar. "Mulai 2012 kita anggarkan Rp14 miliar untuk biaya perawatan," papar Dimyati.

Saat Media Indonesia berada di kompleks rumah jabatan DPR itu tadi malam, hanya beberapa rumah yang terlihat terang. Salah satunya rumah anggota DPR Saleh Husin dari Hanura. Sebelas rumah yang sederet dengan rumah Saleh tampak redup, nyaris tidak ada cahaya.

Menurut Saleh, biasanya anggota DPR dari daerah hampir dipastikan menggunakan rumah jabatan meski ada juga yang lebih memilih apartemen di sekitar Senayan sebagai tempat huni.

Dari 12 rumah di Blok D2 itu, hanya tiga rumah yang terisi. Selain masih banyak yang kosong, jalan antarblok juga ditumbuhi ilalang.

Sebelumnya, anggota DPR Eva Kusuma Sundari (PDIP) yang menghuni rumah tersebut sejak 2,5 tahun terakhir memperkirakan kompleks rumah jabatan itu baru terisi sekitar 40%.

Geram

Saat menanggapi banyaknya rumah jabatan anggota DPR di Kalibata yang tidak dihuni, peneliti Indonesia Budget Centre Roy Salam menyatakan masyarakat semakin geram melihat ulah anggota DPR.

"Mereka sudah diberi rumah, tapi tidak ditempati. Padahal sebelumnya teriak-teriak soal perlunya rumah jabatan direnovasi," cetus Roy.

Dia mengingatkan jangan sampai anggota DPR yang tidak mendiami rumah jabatan menerima uang kontrak rumah sebesar Rp15 juta per bulan.

Memang saat rumah jabatan DPR di Kalibata itu direnovasi beberapa waktu lalu, setiap anggota DPR mendapat uang kontrak rumah Rp15 juta per bulan. Padahal, sejak dulu banyak anggota DPR tidak menghuni rumah dinas karena memiliki rumah pribadi di Jakarta.

Roy Salam menyayangkan rumah negara itu tidak dihuni, tetapi biaya perawatan rutin dikeluarkan. Itu pemborosan luar biasa.

Di tempat terpisah, Koordinator Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan mengingatkan bahwa DPR sejak awal meminta rumah jabatan diperbaiki, tetapi ternyata tidak digunakan.

"Sekarang setelah jadi, kenapa tidak digunakan? Itu yang patut dipertanyakan," cetus Ade. (ED/*/X-4)



4. Penghasilannya....
Gaji Pokok : 15.510.000
Tunj. Listrik : 5.496.000
Tunj. Aspirasi : 7.200.000
Tunj. Kehormatan: 3.150.000
Tunj. Komunikasi: 12.000.000
Tunj. Pengawasan: 2.100.000
Total Perbulan : 46.100.000


5. Fasilitas Internet....
Wow, Pengembangan Fasilitas Internet DPR Rp 4 Miliar

Anggota DPR disuguhi internet berkecepatan tinggi. Pengembangan fasilitas jaringan internet DPR berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kesekjenan DPR 2012 sebesar Rp 4 miliar.

"Alokasi anggaran pengembangan sistem Informasi sebesar Rp 4.158.450.000," kata koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi, dalam rilisnya kepada detikcom, Rabu (18/4/2012).

Anggaran sebesar itu digunakan oleh Kesekjenan untuk mengembangkan teknologi di DPR. Seperti perawatan software dan hardware agar tetap up to date.

"Pengembangan IT dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.463.572.000. Penyelenggaraan kegiatan pengembangan IT melalui pengelolaan sistem aplikasi komputer sebesar Rp 499.380.000. Seminar/worshop/lokakarya/FGD sosialisasi IT dalam negeri sebesar Rp 823.080.000. Layanan pengadaan secara elektronik sebesar Rp.256.950.000, peliharaan hardware dan software sebesar Rp 820.000.000," bebernya.

Anggaran ini dirasa cukup mahal. Mengingat teknologi informasi tak perlu di-update setiap tahun.

"?Mahal sekali yah, anggaran pemeliharaan jaringan sebesar Rp 4 miliar, memang seperti sengaja dimahalkan, karena pejabat yang membuat perencanaan anggaran jaringan ini menganggap bahwa berapapun anggaran dialokasikan untuk pemliharaan jaringan, perhitungaan tidak ada yang tahu," kata Uchok.

"Selain itu, anggaran pemeliharaan jaringan ini dianggap sangat penting buat orang DPR yang walaupun sebetulnya banyak anggota DPR yang kurang melek teknologi. Padahal anggaran pemeliharaan jaringan ini, kalau dialokasi untuk anggaran persalinan, bisa membantu sebanyak ribuan ibu-ibu hamil yang akan melahirkan," kritiknya.


6.
Pinjaman untuk IMF, BI Sudah Bahas dengan Pemerintah
Penulis : Dewi Indriastuti | Jumat, 6 Juli 2012 | 23:11 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah, dan membahas rencana meminjamkan dana satu miliar dollar AS kepada International Monetary Fund (IMF).

Jumlah satu miliar dollar AS itu, dinilai tidak mengganggu langkah Bank Indonesia (BI) menghadapi kondisi ekonomi global yang tidak menentu, di antaranya dalam menjaga kestabilan nilai tukar rupiah.

Direktur Riset dan Kebijakan Moneter BI, Perry Warjiyo menegaskan hal itu di Jakarta, Jumat (6/7/2012). "Ini bagian dari kerja sama internasional. Indonesia sebagai anggota," kata Perry.

Dana tersebut merupakan pinjaman, sehingga tak akan mengganggu cadangan devisa. Menurut Perry, Indonesia berharap agar dana pinjaman itu dialokasikan untuk program-program di negara berkembang.

"Kebutuhan dana IMF untuk mengatasi kondisi kestabilan moneter bagi keuangan global," ujar Perry.

Hingga 29 Juni 2012, cadangan devisa Indonesia berjumlah 106,502 miliar dollar AS.
Editor :
Agus Mulyadi



Seandainya uang-uang tersebut dipergunakan untuk hal-hal yang seperti ini....








Gimana?? Apakah bukti-bukti diatas masih kurang untuk membuktikan bahwa negara kita tercinta INDONESIA benar-benar negara kaya....
 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...